Kalau kamu berencana mengambil tes IELTS, penting banget untuk memahami format tes IELTS secara menyeluruh. Banyak kandidat yang kaget pas hari H karena nggak tahu struktur tesnya seperti apa. Padahal, dengan memahami formatnya dengan baik, kamu bisa lebih percaya diri dan strategis dalam mengerjakan setiap bagian.
IELTS (International English Language Testing System) punya dua jenis tes: Academic dan General Training. Keduanya punya format yang hampir sama, bedanya cuma di bagian Reading dan Writing Task 1. Tapi secara keseluruhan, struktur dasarnya tetap konsisten.
Empat Skill yang Diuji dalam IELTS
IELTS menguji empat kemampuan bahasa Inggris: Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Total waktu tes sekitar 2 jam 45 menit, tapi Speaking bisa dilakukan di hari yang berbeda tergantung test center.
Yang unik dari IELTS adalah setiap skill punya bobot yang sama. Jadi kalau kamu lemah di satu bagian, masih bisa dikompensasi dengan skill lain yang lebih kuat. Tapi tentunya lebih baik kalau semua bagian dikuasai dengan baik.
Listening (30 menit + 10 menit transfer time)
Bagian Listening terdiri dari 4 section dengan total 40 pertanyaan. Formatnya selalu sama:
Section 1: Percakapan sehari-hari antara dua orang, biasanya tentang situasi sosial. Misalnya booking hotel, mendaftar kursus, atau menanyakan informasi umum.
Section 2: Monolog dalam konteks sehari-hari. Contohnya presentasi tentang fasilitas kampus, panduan wisata, atau pengumuman publik.
Section 3: Percakapan antara 2-4 orang dalam konteks pendidikan atau training. Biasanya diskusi mahasiswa dengan tutor atau sesama mahasiswa tentang assignment.
Section 4: Monolog akademik, seperti kuliah atau presentasi penelitian. Bagian ini paling challenging karena vocabularynya lebih advanced.
Audio diputar sekali saja, jadi konsentrasi adalah kunci utama. Kamu dikasih waktu untuk membaca pertanyaan sebelum audio dimulai, jadi manfaatkan waktu ini untuk predict jawaban yang mungkin.
Reading (60 menit)
Reading test beda antara Academic dan General Training:
IELTS Academic Reading:
- 3 passage panjang dengan total 2150-2750 kata
- Topik akademik dari jurnal, buku, majalah, dan newspaper
- 40 pertanyaan dengan berbagai jenis: multiple choice, true/false/not given, matching, completion tasks
IELTS General Training Reading:
- Section 1: 2-3 teks pendek tentang kehidupan sehari-hari
- Section 2: 2 teks tentang work-related topics
- Section 3: 1 teks panjang yang lebih kompleks
- Total juga 40 pertanyaan dengan format serupa
Waktu 60 menit harus dibagi rata untuk ketiga bagian. Banyak kandidat yang terjebak menghabiskan terlalu banyak waktu di passage pertama dan kehabisan waktu di akhir.
Writing (60 menit)
Writing juga beda formatnya:
IELTS Academic Writing:
- Task 1 (20 menit): Mendeskripsikan grafik, chart, diagram, atau proses. Minimal 150 kata.
- Task 2 (40 menit): Essay argumentatif tentang topik umum. Minimal 250 kata.
IELTS General Training Writing:
- Task 1 (20 menit): Menulis surat (formal, semi-formal, atau informal). Minimal 150 kata.
- Task 2 (40 menit): Essay tentang topik umum, sama seperti Academic. Minimal 250 kata.
Task 2 bobotnya lebih besar daripada Task 1, jadi prioritaskan waktu lebih banyak untuk Task 2. Kalau kamu stuck di Task 1, better move on dan balik lagi kalau masih ada waktu.
Speaking (11-14 menit)
Speaking test dilakukan face-to-face dengan examiner dan terbagi jadi 3 part:
Part 1 (4-5 menit): Introduction dan pertanyaan umum tentang diri kamu, keluarga, hobi, pekerjaan, atau hometown. Formatnya seperti small talk tapi tetap formal.
Part 2 (3-4 menit): Long turn speaking. Kamu dikasih task card dengan topik tertentu dan harus berbicara selama 1-2 menit. Ada 1 menit preparation time untuk bikin notes.
Part 3 (4-5 menit): Discussion yang lebih mendalam terkait topik di Part 2. Pertanyaannya lebih abstract dan butuh analytical thinking.
Yang perlu diingat, Speaking bisa dijadwalkan di hari yang sama atau berbeda dengan ketiga skill lainnya. Biasanya test center akan konfirmasi jadwalnya beberapa hari sebelum tes.
Tips Menghadapi Setiap Bagian
Setiap bagian punya tantangan tersendiri. Untuk Listening, practice dengan berbagai accent sangat penting karena IELTS menggunakan British, American, Australian, dan Canadian accent. Jangan cuma fokus ke satu accent aja.
Reading butuh teknik skimming dan scanning yang baik. Jangan baca semua teks word by word karena waktu nggak akan cukup. Learn to find keywords dan paraphrase yang sering digunakan IELTS.
Writing perlu struktur yang jelas dan vocabulary yang varied. Hindari repetisi kata dan gunakan linking words untuk connect ideas. Grammar accuracy juga sangat penting, terutama tenses dan subject-verb agreement.
Speaking yang paling tricky adalah Part 3 karena pertanyaannya hypothetical dan abstract. Kalau kamu familiar dengan cara menjawab soal speaking IELTS, kamu bisa apply strateginya di semua part.
Scoring System IELTS
IELTS menggunakan band score 0-9 dengan increment 0.5. Overall band score adalah rata-rata dari keempat skill yang dibulatkan ke 0.5 terdekat.
Misalnya kalau kamu dapat:
- Listening: 7.0
- Reading: 6.5
- Writing: 6.0
- Speaking: 7.0
Overall score kamu adalah 6.5 (rata-rata 6.625 dibulatkan ke bawah).
Setiap universitas atau institusi punya requirement band score yang berbeda. Umumnya undergraduate butuh minimal 6.0-6.5, sedangkan postgraduate butuh 6.5-7.0 atau lebih tinggi.
Persiapan yang Efektif
Format tes IELTS memang terlihat challenging, tapi dengan persiapan yang tepat, definitely achievable. Yang penting adalah consistent practice dan familiar dengan format setiap bagian.
Buat jadwal study yang realistic dan focus on your weakest skill dulu. Kalau Listening yang paling lemah, dedicate lebih banyak waktu untuk latihan listening. Tapi jangan neglect skill lain completely.
Mock test sangat penting untuk simulate kondisi real test. Time yourself dan create exam-like conditions. Ini akan help kamu manage time better dan reduce anxiety pas hari H.
Untuk Listening specifically, ada cara cerdas menjawab soal listening IELTS yang bisa kamu pelajari untuk maximize score.
Practice with authentic materials seperti Cambridge IELTS books atau online resources. Avoid materials yang terlalu mudah atau terlalu susah dari level IELTS actual.
Yang nggak kalah penting adalah build your English foundation secara general. IELTS bukan cuma test strategy, tapi genuine English proficiency. Jadi incorporate English ke daily activities kamu: watch English movies, read English articles, listen to podcasts, dan practice speaking whenever possible.
Remember, IELTS is marathon, not sprint. Consistent effort over time akan give you better results daripada cramming seminggu sebelum tes. Good luck dengan preparation kamu!
Butuh guidance lebih intensif untuk persiapan IELTS?
Join IELTS Camp kami sekarang! Dapatkan strategi khusus untuk setiap bagian tes, practice dengan materials berkualitas, dan bimbingan dari instruktur berpengalaman. Raih target band score impian kamu dengan persiapan yang sistematis dan terarah!