Penguasaan bahasa Inggris di lingkungan kerja menjadi keterampilan yang semakin penting di era globaDonisi saat ini.
Kemampuan berkomunikasi dengan efektif dalam bahasa Inggris dapat membuka lebih banyak peluang karir dan meningkatkan profesionalisme kamu.
Berikut ini adalah 10 contoh dialog bahasa Inggris singkat di kantor beserta artinya yang bisa kamu pelajari dan terapkan dalam kehidupan profesional sehari-hari.
1. Dialog Perkenalan dengan Rekan Kerja Baru
Khalif: Hi there! You must be the new marketing specialist. I’m Khalif from the sales department.
(Hai! Kamu pasti spesialis pemasaran baru. Aku Khalif dari departemen penjualan.)
Nabila: Yes, that’s me. I’m Nabila. It’s nice to meet you, Khalif.
(Ya, itu aku. Aku Nabila. Senang bertemu dengan kamu, Khalif.)
Khalif: Welcome to the team! How’s your first day going so far?
(Selamat bergabung dengan tim! Bagaimana hari pertamamu sejauh ini?)
Nabila: Thank you! It’s been great. Everyone has been very helpful and welcoming.
(Terima kasih! Semuanya berjalan baik. Semua orang sangat membantu dan ramah.)
Khalif: Glad to hear that. If you need any help finding your way around or have any questions, feel free to ask me.
(Senang mendengarnya. Jika kamu butuh bantuan untuk berkeliling atau memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya kepadaku.)
Nabila: I appreciate that, thanks! I might take you up on that offer soon.
(Aku menghargai itu, terima kasih! Aku mungkin akan menerima tawaran itu segera.)
2. Dialog Meminta Bantuan Kepada Rekan Kerja
Fikri: Excuse me, Doni. Do you have a moment? I’m having some trouble with the quarterly report template.
(Permisi, Doni. Apakah kamu punya waktu sebentar? Aku mengalami kesulitan dengan template laporan triwulanan.)
Doni: Sure, Fikri. What seems to be the problem?
(Tentu, Fikri. Apa masalahnya?)
Fikri: I can’t get the graphs to update with the new data. I’ve tried refreshing the links, but it’s not working.
(Aku tidak bisa membuat grafik diperbarui dengan data baru. Aku sudah mencoba menyegarkan tautan, tapi tidak berhasil.)
Doni: Let me take a look. Ah, I see the issue. You need to click on “Data Source” and then “Update All” for the changes to take effect.
(Biar aku lihat. Ah, aku mengerti masalahnya. kamu perlu mengklik “Data Source” dan kemudian “Update All” agar perubahan diterapkan.)
Fikri: That did the trick! Thank you so much for your help.
(Itu berhasil! Terima kasih banyak atas bantuan kamu.)
Doni: No problem at all. Let me know if you need anything else.
(Sama sekali tidak masalah. Beri tahu aku jika kamu membutuhkan hal lain.)
3. Dialog Rapat Singkat dengan Tim
Manager: Good morning everyone. Thanks for joining the morning briefing. Let’s quickly go over our priorities for the day.
(Selamat pagi semuanya. Terima kasih telah bergabung dalam pengarahan pagi. Mari kita bahas dengan cepat prioritas kita untuk hari ini.)
Team Member 1: Should we start with the client presentation update?
(Haruskah kita mulai dengan pembaruan presentasi klien?)
Manager: Yes, that’s our top priority. Vito, can you give us a status update?
(Ya, itu prioritas utama kita. Vito, bisakah kamu memberi kami pembaruan status?)
Vito: The presentation is about 90% complete. I just need to finalize the budget section and add some visual elements.
(Presentasi sudah sekitar 90% selesai. Aku hanya perlu menyelesaikan bagian anggaran dan menambahkan beberapa elemen visual.)
Manager: Great work. When do you think you’ll have the final version ready?
(Kerja bagus. Kira-kira kapan kamu akan memiliki versi final yang siap?)
Vito: I should have it ready by 3 PM today for your review.
(Aku akan menyelesaikannya pada pukul 3 sore hari ini untuk kamu tinjau.)
Manager: Perfect. Let’s move on to the next item on our agenda.
(Sempurna. Mari kita lanjutkan ke item berikutnya dalam agenda kita.)
4. Dialog Menjawab Telepon di Kantor
Receptionist: Good morning, Axiom Solutions. This is Jennifer speaking. How may I help you?
(Selamat pagi, Axiom Solutions. Jennifer di sini. Ada yang bisa aku bantu?)
Caller: Good morning. This is Yazid Khoirul from Global Tech. I’d like to speak with Ms. Herawati Hutagalung, please.
(Selamat pagi. Ini Yazid Khoirul dari Global Tech. Aku ingin berbicara dengan Ibu Herawati Hutagalung.)
Receptionist: Certainly, Mr. Yazid. May I ask what this is regarding?
(Tentu, Tuan Yazid. Boleh aku tahu terkait apa ini?)
Caller: It’s about the partnership proposal we discussed last week.
(Ini tentang proposal kemitraan yang kita diskusikan minggu lalu.)
Receptionist: Thank you. Ms. Herawati is in a meeting at the moment. Would you like to leave a message or would you prefer if she called you back?
(Terima kasih. Ibu Herawati sedang rapat saat ini. Apakah kamu ingin meninggalkan pesan atau lebih suka jika dia menelepon kamu kembali?)
Caller: I’d appreciate it if she could call me back when she’s available. She has my number.
(Aku akan menghargai jika dia bisa menelepon aku kembali ketika dia tersedia. Dia memiliki nomor aku.)
Receptionist: I’ll make sure she gets your message as soon as she’s out of her meeting, Mr. Yazid.
(Aku akan memastikan dia mendapatkan pesan kamu segera setelah rapatnya selesai, Tuan Yazid.)
5. Dialog Meminta Izin Cuti
Employee: Excuse me, Mr. Warsono. Do you have a moment to discuss something?
(Permisi, Tuan Warsono. Apakah kamu punya waktu untuk membicarakan sesuatu?)
Manager: Of course, Dania. Please, have a seat. What can I do for you?
(Tentu, Dania. Silakan duduk. Apa yang bisa aku lakukan untuk kamu?)
Employee: I’d like to request some time off next month. I’m planning to take a week off from the 15th to the 19th, if that’s possible.
(Aku ingin meminta cuti bulan depan. Aku berencana untuk cuti selama seminggu dari tanggal 15 hingga 19, jika itu mungkin.)
Manager: I see. May I ask what it’s for? Is everything okay?
(Aku mengerti. Boleh aku tahu untuk apa? Apakah semuanya baik-baik saja?)
Employee: Yes, everything’s fine. It’s for a family wedding. I’ve already checked, and there are no major project deadlines during that week.
(Ya, semuanya baik-baik saja. Ini untuk pernikahan keluarga. Aku sudah memeriksa, dan tidak ada tenggat waktu proyek besar selama minggu itu.)
Manager: Thanks for planning ahead. Let me check the team calendar… Yes, I think that should be fine. Please submit the official leave request through the HR system, and I’ll approve it.
(Terima kasih telah merencanakan di awal. Biar aku periksa kalender tim… Ya, aku rasa itu tidak masalah. Silakan ajukan permintaan cuti resmi melalui sistem HR, dan aku akan menyetujuinya.)
Employee: Great! Thank you for your approval. I’ll submit the request today.
(Bagus! Terima kasih atas persetujuan kamu. Aku akan mengajukan permintaan hari ini.)
6. Dialog dalam Presentasi Bisnis
Presenter: Good afternoon, everyone. Today I’ll be presenting our quarterly sales results and future projections.
(Selamat siang, semuanya. Hari ini aku akan mempresentasikan hasil penjualan triwulanan dan proyeksi masa depan kita.)
Attendee: Excuse me, before you start, will we be getting copies of the presentation?
(Permisi, sebelum kamu mulai, apakah kami akan mendapatkan salinan presentasi?)
Presenter: Yes, definitely. I’ve already emailed the slides to everyone, and there are also printed copies on the table by the door.
(Ya, tentu. Aku sudah mengirimkan slide melalui email kepada semua orang, dan juga ada salinan cetak di meja dekat pintu.)
Attendee: Thank you. Please continue.
(Terima kasih. Silakan lanjutkan.)
Presenter: As you can see from this first graph, our sales have increased by 15% compared to the same period last year.
(Seperti yang kamu lihat dari grafik pertama ini, penjualan kita telah meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.)
Attendee: That’s impressive. What do you attribute this growth to?
(Itu mengesankan. Menurut kamu, apa yang menyebabkan pertumbuhan ini?)
Presenter: Great question. The main drivers have been our new product line and the expanded marketing efforts in the Asian market.
(Pertanyaan bagus. Pendorong utamanya adalah lini produk baru kami dan upaya pemasaran yang diperluas di pasar Asia.)
7. Dialog Memberikan Umpan Balik Kepada Rekan Kerja
Team Lead: Hi Nadia, do you have a few minutes to discuss your report on the Dimas project?
(Hai Nadia, apakah kamu punya waktu beberapa menit untuk membahas laporan kamu tentang proyek Dimas?)
Nadia: Of course, Rizal. Is there something wrong with it?
(Tentu, Rizal. Apakah ada yang salah dengan itu?)
Team Lead: Not wrong, but I have some suggestions that might make it even better. I really liked your analysis of the market trends, it was very thorough.
(Tidak salah, tapi aku punya beberapa saran yang mungkin membuatnya lebih baik lagi. Aku sangat menyukai analisis kamu tentang tren pasar, itu sangat menyeluruh.)
Nadia: Thank you. I spent quite a bit of time researching that section.
(Terima kasih. Aku menghabiskan cukup banyak waktu untuk meneliti bagian itu.)
Team Lead: It shows. For the recommendations section, however, I think it would be stronger if you could include some specific implementation steps.
(Itu terlihat. Namun, untuk bagian rekomendasi, aku pikir akan lebih kuat jika kamu dapat menyertakan beberapa langkah implementasi spesifik.)
Nadia: That makes sense. I can definitely add more concrete action points. Any other suggestions?
(Itu masuk akal. Aku pasti bisa menambahkan poin tindakan yang lebih konkret. Ada saran lain?)
Team Lead: Just one more thing – it would be helpful to include a brief executive summary at the beginning. Otherwise, great job!
(Hanya satu hal lagi – akan sangat membantu untuk menyertakan ringkasan eksekutif singkat di awal. Selain itu, kerja bagus!)
8. Dialog Wawancara Kerja
Interviewer: Good morning, Ms. Qhisti. Thank you for coming in today. Please, have a seat.
(Selamat pagi, Nona Qhisti. Terima kasih telah datang hari ini. Silakan duduk.)
Candidate: Good morning, Mr. Teguh. Thank you for the opportunity to interview for this position.
(Selamat pagi, Tuan Teguh. Terima kasih atas kesempatan untuk wawancara untuk posisi ini.)
Interviewer: Let’s start by having you tell me a bit about your background and why you’re interested in this role.
(Mari kita mulai dengan kamu menceritakan sedikit tentang latar belakang kamu dan mengapa kamu tertarik dengan peran ini.)
Candidate: I have five years of experience in digital marketing, with a focus on social media strategy. I’m particularly excited about this role because of your company’s innovative approach to content marketing and your strong presence in the tech industry.
(Aku memiliki pengalaman lima tahun dalam pemasaran digital, dengan fokus pada strategi media sosial. Aku sangat tertarik dengan peran ini karena pendekatan inovatif perusahaan kamu terhadap pemasaran konten dan kehadiran kuat kamu di industri teknologi.)
Interviewer: That’s great to hear. Can you tell me about a challenging project you’ve worked on and how you handled it?
(Bagus mendengarnya. Bisakah kamu ceritakan tentang proyek menantang yang pernah kamu kerjakan dan bagaimana kamu mengatasinya?)
Candidate: Certainly. Last year, I led a complete rebrand of our social media presence during a product launch…
(Tentu. Tahun lalu, aku memimpin rebranding lengkap kehadiran media sosial kami selama peluncuran produk…)
9. Dialog Menangani Konflik di Tempat Kerja
Employee 1: Excuse me, Sulton. Can we talk about the Oco project? I noticed you made some changes to my section without discussing it with me first.
(Permisi, Sulton. Bisakah kita bicara tentang proyek Oco? Aku melihat kamu membuat beberapa perubahan pada bagian aku tanpa mendiskusikannya dengan aku terlebih dahulu.)
Employee 2: Oh, I’m sorry about that, Riento. I had to make some quick adjustments to meet the deadline, and you weren’t at your desk.
(Oh, aku minta maaf soal itu, Riento. Aku harus membuat beberapa penyesuaian cepat untuk memenuhi tenggat waktu, dan kamu tidak ada di meja kamu.)
Employee 1: I understand the time pressure, but those changes affected the entire framework we agreed on earlier.
(Aku mengerti tekanan waktu, tetapi perubahan tersebut memengaruhi seluruh kerangka kerja yang telah kita sepakati sebelumnya.)
Employee 2: You’re right. I should have waited or at least left you a note. How about we sit down together now and review the changes?
(kamu benar. Aku seharusnya menunggu atau setidaknya meninggalkan catatan untuk kamu. Bagaimana jika kita duduk bersama sekarang dan meninjau perubahan tersebut?)
Employee 1: That would be great. I think clear communication is important for the project’s success.
(Itu ide bagus. Aku pikir komunikasi yang jelas sangat penting untuk keberhasilan proyek.)
Employee 2: Absolutely. And in the future, I’ll make sure to consult with you before making any changes to your sections.
(Tentu. Dan di masa depan, aku akan memastikan untuk berkonsultasi dengan kamu sebelum membuat perubahan pada bagian-bagian kamu.)
10. Dialog Negosiasi dengan Klien
Account Manager: Thank you for meeting with us today to discuss the proposal. We’ve outlined the services and costs as requested.
(Terima kasih telah bertemu dengan kami hari ini untuk membahas proposal. Kami telah menguraikan layanan dan biaya sesuai permintaan.)
Client: The proposal looks comprehensive, but I have some concerns about the pricing. It’s slightly above our budget.
(Proposalnya tampak komprehensif, tetapi aku memiliki beberapa kekhawatiran tentang harga. Ini sedikit di atas anggaran kami.)
Account Manager: I understand your concern. Could you tell me which aspects of the service are most important to you? Perhaps we can adjust the scope to better fit your budget.
(Aku mengerti kekhawatiran kamu. Bisakah kamu memberi tahu aku aspek layanan mana yang paling penting bagi kamu? Mungkin kita bisa menyesuaikan ruang lingkup untuk lebih sesuai dengan anggaran kamu.)
Client: The digital marketing and SEO components are our priorities. We could potentially scale back on the content creation initially.
(Komponen pemasaran digital dan SEO adalah prioritas kami. Kami berpotensi mengurangi pembuatan konten pada awalnya.)
Account Manager: That’s helpful. How about this – we can reduce the content creation by 30% for the first quarter, which would bring us within your budget. Then, based on the results, we can reassess for the following quarter.
(Itu membantu. Bagaimana dengan ini – kami dapat mengurangi pembuatan konten sebesar 30% untuk kuartal pertama, yang akan membawa kami dalam anggaran kamu. Kemudian, berdasarkan hasil, kita dapat menilai kembali untuk kuartal berikutnya.)
Client: That sounds like a reasonable compromise. Can you send me a revised proposal with these changes?
(Itu terdengar seperti kompromi yang masuk akal. Bisakah kamu mengirimkan proposal revisi dengan perubahan ini?)
Account Manager: Absolutely. I’ll have that to you by tomorrow morning. Thank you for working with us on this.
(Tentu. Aku akan mengirimkannya kepada kamu besok pagi. Terima kasih telah bekerja sama dengan kami dalam hal ini.)
Manfaat Menguasai Dialog Bahasa Inggris di Kantor
1. Meningkatkan Profesionalisme – Komunikasi yang efektif dalam bahasa Inggris mencerminkan profesionalisme dan kompetensi kamu di tempat kerja.
2. Membuka Peluang Karir – Kemampuan berbahasa Inggris yang baik membuka lebih banyak peluang untuk promosi dan posisi internasional.
3. Membangun Jaringan – Bahasa Inggris adalah bahasa bisnis global, menguasainya membantu kamu membangun jaringan profesional yang lebih luas.
4. Meningkatkan Kepercayaan Diri – Kemampuan berkomunikasi dengan lancar dalam bahasa Inggris meningkatkan kepercayaan diri kamu dalam situasi kerja.
5. Mempermudah Kolaborasi – Dalam tim multikultural, bahasa Inggris sering menjadi bahasa penghubung yang memudahkan kolaborasi.
Tips Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris di Lingkungan Kerja
1. Latihan Reguler – Praktikkan bahasa Inggris kamu secara teratur, baik dengan rekan kerja maupun melalui kursus bahasa.
2. Pelajari Terminologi Khusus – Setiap industri memiliki terminologi khusus. Pelajari kosakata yang relevan dengan bidang pekerjaan kamu.
3. Dengarkan Podcast Profesional – Mendengarkan podcast bisnis atau profesional dalam bahasa Inggris dapat membantu kamu membiasakan diri dengan istilah dan gaya bahasa bisnis.
4. Ikuti Webinar atau Konferensi – Berpartisipasi dalam webinar atau konferensi internasional membantu kamu terbiasa dengan bahasa Inggris dalam konteks profesional.
5. Minta Umpan Balik – Jangan ragu untuk meminta umpan balik dari rekan kerja atau mentor tentang kemampuan bahasa Inggris kamu, terutama dalam komunikasi tertulis.
Percaya Diri Ngobrol di Kantor Pakai Bahasa Inggris? Bisa Banget!
Menguasai dialog bahasa Inggris di kantor merupakan investasi berharga untuk karir kamu. Dengan mempraktikkan contoh-contoh dialog di atas dan menerapkannya dalam situasi kerja nyata, kamu akan semakin percaya diri dalam berkomunikasi secara profesional dalam bahasa Inggris.
Jika kamu tertarik untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dalam konteks lain, kamu juga bisa mempelajari dialog bahasa Inggris di sekolah untuk mendukung pendidikan dan perkembangan akademis kamu.
Di Kampung Inggris Plus, kami menawarkan berbagai program pembelajaran bahasa Inggris khusus untuk keperluan profesional dan bisnis. Program-program kami dirancang untuk membantu kamu menguasai bahasa Inggris yang relevan dengan dunia kerja, dari percakapan sehari-hari hingga presentasi bisnis dan negosiasi. Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut tentang program yang kami tawarkan.